Rabu, 09 September 2009

'' KUBUR ''

Kesombongan apa lagi yang dapat ditunjukan oleh seorang anak manusia, ketika nyawanya sudah melayang dari badan, tubuh yang sudah dibalut kain kafan dan kubur yang telah siap menanti dengan jepitan yang sangat menyakitkan???

Keangkuhan yang mana lagi yang akan ditampakan anak Adam ketika jasat telah menjadi tulang -belulang? Demi Allah, tidak ada ! tidak ada sama sekali. Tidak ada yang bia diandalkan lagi, tidak ada yang bisa menyelamatkan lagi. Anak,istri, kedudukan, pangkat, uang, rumah, mobil, sahabat, suami semuanya akan berpisah. Tidak ada yang dapat dibawa. Semuanya meninggalkan mayat ! Aduhai camkanlah firman Allah dalam hadits Qudsi ini :
"Sungguh, Aku tidak akan mengeluarkan seseorang dari dunia, sedangkan Aku bermaksut menyanyanginya, sehingga Aku balas semua kesalahan yang pernah diperbuatnya dengan sakit dibadannya, musibah pada keluarganya, kesulitan penghidupannya, atau sedikit reskinya dan sampai hal yang paling kecil. Jika masih ada kesalahan yang tersisa maka akan Aku beratkan penderitaan matinya, sehingga ketika diserahkan kepada-Ku ia bagaikan saat dilahirkan ibunya. Demi keagungan-Ku, Aku tidak akan mengeluarkan seseorang dari dunia, sedangkan Aku bermaksut menyiksanya, sehingga Aku balas semua kebaikan yang pernah diperbuatnya dengan kesehatan badannya, luas reskinya, kemudahan penghidupannya kenyamanan dihatinya dan sampai kepada yang paling kecil. Jika masih ada kebaikan yang tersisa, maka Aku mudahkan matinya, sehingga ketika diserahkan pada-Ku ia tidak memiliki sedikitpun kebaikan yang dapat menjaga dari api neraka. "

D
an betapa mulia........

Betapa indahnya jika ruh yang kita miliki menjadi ruh kekasih Allah, Allah berfirman kepada malaikat maut : "Pergilah kepada kekasih-Ku dan bawalah kemari. Aku telah mengujinya dengan kesulitan dan penderitaan dan ternyata dia menjadi yang Ku-cintai. Bawalah dia agar Aku istirahatkan dari kesulitan dan penderitaan." Malaikat maut berangkat bersama lima ratus malaikat. Mereka menbawa kafan dan kapurbarus dari surga. Membawa pepohonan harun yang batangnya satu, tetapi dicabangnya ada dua puluh warna, dan setiap warna memiliki bau yang berbeda dengan warna yang lain. Mereka membawa sutra halus yang telah diolesi dengan minyak misik yang sangat harum. Malaikat maut duduk disisi kepalanaya sedangkan malaikat yang lain mengelilinginya. Setiap malaikat memegangi salah satu anggota tubuhnya sambil menggelar sutra putih tersebut. Minyak misik dioleskan di bawah janggutnya, dan dibukakan untuknya pintu ke surga.


Dan betapa mengerikannya jika ruh menjadi musuh Allah. Malaikat maut datang dengan rupa yang sangat menakutkan yang belum pernah dilihat manusia. Dia mempunyai dua belas mata membawa besi runcing dari neraka yang penuh duri. Dia diikuti lima ratus malaikat yang membawa tembaga dan bara dari neraka jahanam. Mereka membawa cemeti dari api yang menjilat-jilat. Malaikat maut kemudian memukulnya dengan cemeti itu sekali, sehingga tiap ujung duri itu menancap keujung tiap rambut, pori-pori dan ototnya. Malaikat maut membiarkannya sebentar , lalu mencabut ruhnya dari kuku kedua telapak kakinya, dan dilemparkan kepunggungnya.


Oh....... setiap hidup belum merasakan kematian, sebab yang hidup belumlah mati.Setiap penderitaan dalam kematian hanya akan dirasakan oleh seseorang yang tengah berada pada keadaan sakaratul maut, sehingga sakitnya kematian hanya dirasakan oleh dirinya sendiri. Tetapi , apakah karena alasan yang demikian ini apabila diri menjadi lupa terhadap aja? Apakah sakitnya kematian tidak pernah dirasakan oleh yang hidup, sehingga membuat yang hidup tak peduli terhadap dosa dan kemaksiatan yang dilakukan dalam kehidupan di dunia???

Apakah jiwa harus menunggu panggilan maut baru jiwa menyadari betapa benarnya azap kematiaan ?
Apakah karena yang mati tidak bisa bercerita tentang pedihnya ruh yang dicabut dari badan, sehingga yang hidup terlena dalam jambakan duniawi??? O.....alankah malangnya diri. Sungguh amat malang seseorang yang tidak menyadari bahwa maut setiap saat mengintai dibalik tirai jendela !
" Adakah suatu tempat perlindungan, atau kesempatan melarikan diri atau jalan kembali kedunia? bila tidak maka " mengapa kamu masih berpaling " dan kemana anda meraba-raba dan kemana anda akan bergerak ? Dengan apa anda telah ditipu? Sesungguhnya, bagian setiap orang dari anda sekalian dari bumi ini hanyalah sepotong tanah yang sama dengan sosok dn ukuran tubuh anda dimana ia akan berbaring pada pipinya dengan di tutupi debu."

Mari kita menasehati diri kita agar selalu ingat akan kematian dan mengurangi kelalaian atasnya. Kematian yang pernah kita lihat cukuplah jadi penasehat. Seseorang dibawa kekuburnya, tidak berjalan sendiri, dan ditempatkan didalamnya, tetapi bukan atas kemauannya sendiri. Tampaknya seakan dia tidak pernah hidup didunia ini dan seakan dunia yang akan datang telah selalu merupakan kediamannya. Dia telah membuat sunyi tempat dimana dia hidup dulu dan sekarang sedang hidup di mana dia merasa sunyi.
O....... betapa sempiynya liang kubur, sulitnya kesepian, takutnya akan perjalanan ke dunia yang akan datang, perihnya takut, bergesernya tulang-tulang rusuk disana, tulinya telinga, gelapnya kubur, ketakutan akan hukuman yang dijanjikan, tutupnya liang kubur dan batu yang diletakan.


Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari tulisan ini. Amin...amin...ya Rabbal'alamin

( Makrifat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy )





1 komentar:

  1. saya jadi inget film yang dua haru lalu sy tonton tentang azab kubur....dari film itu dapat diambil hikmah kalau kematian itu datangya tiba tiba, bisa dimana dan kapan saja.

    tp yang paling penting bukan kapan dan dimana kita akan mati tapi sudah siap atau belumkah bila kematian menjemput kita

    BalasHapus

listen qur'an

Listen to Quran