Minggu, 27 September 2009

MEMILIH SUAMI YANG SETARA

Rasulullah bersabda:"Jika ada seseorang yang datang kepadamu,sedangkan kamu ridho akan agama yang dipeluknya, maka nikahkanlah dia. Jangan sampai kamu semua melakukan tindakan yang dapat menimbulkan fitnahdi bumi dan membuat kerusakan yang meluas."

Ajaran agama yang hanif serta penuh toleransi, walaupun memperbolehkan seorang perempuan merdeka yang telah dewasa untuk menikah berdasarkan kemauannya sendiri dan bagi yang belum dewasa berdasarkan pilihan orang tuanya atau pilihan walinya. Orang tua yang memilih jodoh untuk anaknya harus bisa memberikan kenyamanan dan kebahagian bagi si anak. Mereka juga harus bisa mencari dan meneliti sesuai keperluaannya saja,tentang tata krama calon suami, sifat-sifatnya keadaannya diantara teman-temannya dan orang yang mengenal dirinya.

Para perempuan yang mengenal calon suami juga harus memberikan keterangan tentang fakta-fakta yang mereka ketauhi. Ketika akad nikah hendak dilansungkan, calon istri boleh meminta ijin kepada kedua saksi yang adil agar mempersilahkan seorang laki-laki yang menjadi wakilnya untuk melihat calon suaminya setelah kedua saksi itu menentukan calon suami, nilai mahar yang akan diberikan pada calon istri. Jika pihak perempuan tadi menyetujui maka hal itu menjadi pertanda akan kerelaan dirinya menjadi calon istri bagi suaminya tadi.Dalam keadaan yang demikian, Bagi sianak perempuan tadi mempunyai hak untuk menerima atau menolak pinangan si laki-laki.

Seorang pemudi tidak boleh tersenyum kagum pada laki-laki yang hendak melamarnya atas kekayaan yang melimpah ,kegantengan , pakaian yang bagus. Begitu juga buat yang laki-laki jangan terperdaya oleh ucapan-ucapan perempuan yang akan dilamarnya, bahkan si laki-laki tadi harus menjaga konsistennya dan kebaikan sifat-sifatnya. Bahwasanya mencari tahu tentang keluarga laki-laki yang akan melamar dan etika keluarganya adalah tindakan awal yang wajib. Dan juga melakuakan penyelidikan yang mendalam terhadap keluarga calon suami,karena hal ini bisa menjadi aib besar di kemudian hari dalam masalah pernikahan.

Lelaki yang gagah, mempunyai banyak tanah dan uang yang melimpah-ruah serta memiliki hrta bergerak yang tak terhitung bukanlah pilihan yang baik, akan tetapi seorang lelaki yang mempunyai tata krama, cerdas serta mempunyai nasap ( keturunan ) keluarga yang baik, mempunyai kepribadian yang bersih,memiliki akhlak yang mulia dan mempunyai jiwa yang baik adalah lelaki yang tepat untuk dipilih. Betapa mulianya seorang bijak ketika dimintai nasehat seorang laki-laki perihal pernikahan anak perempuan, " Nikahkanlah buah hatimu dengan laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, karena jika laki-laki tersebut mencintai anak perempuanmu maka ia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukai maka ia tidak akan berbuat aniaya kepada anak perempuanmu."

Ketauhilah bahwa kemulian ilmu adalah diatas kemuliaan nasap keluarga> Seorang laki-laki Badui yang miskin namun pandai setara dengan perempuan Arab (walaupun perempuan itu beraal dari suku Quraisy). Seorang laki-laki miskin namun pandai setara dengan seorang perempuan kaya namun kurang pandai( ahkam sya'iyyah hlm. 65)

Banyak sedikitnya harta bukanlah cerminan bahagianya suatu pernikahan. Barang siapa yang telah sanggup memberikan mahar dan memberikan nafkah satu bulan walaupun belum mempunyai pekerjaan sudah cukup untuk melangsungkan pernikahan.

Berapa banyak laki-laki yang telah menelantarkan istri-istrinya akibat dari akhlak yang tercela dan tidak memiliki rasa Istiqamah. Dan berapa banyak istri yang hidup dalam kemiskinan yang tidak mampu menolak kehendak suaminya namun memilih lari kerumah orang tuanya dan mereka tidak bisa menyalahkan pernikahan yang telah berlansung dan tidak bisa pula menolak menjadi istri. Dan Allah telah menjadikan seorang yang bisa dipercayai. Untuk itu berfikirlah sebaik mungkin sebelum melansungkan pernikahan, sayangilah diri, dan lihatlah sebaik mungkin laki-laki yang akan menjadi tumpuan hidup.

Dalam sebuah cerita diceritakan: Al- Ashmu'i pernah berkata : Suatu waktu aku pernah singgah disuatu desa dari beberapa desa di arab, kemudian aku melihat seorang perempuan yang begitu cantik. Aku kemudian berhenti dan mengucapkan tasbih kepada Allah atas kesempurnaannya.Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang miskin, yang pakaian dan tubuhnya tidak layak masuk kerumah perempuan tadi dan dihormati dengan penghormatan yang baik serta sambil berdiri melayani laki-laki tadi dengan segenap penghormatan dan perempuan cantik tadi dengan tenang menatap wajah laki-laki tersebut.

Akupun memandang mereka berdua cukup lama,hingga akirnya perempuan tadi menghampiriku dan bertanya padaku,"Apa yang membuatmu kagum melihatku, wahai orang tua?" Akupun menjawab," Aku telah mengelilingi beberapa daerah dan mengetauhi seluk beluknya maka aku tidak melihat suatu yang lebih mengherankan dari pada kalian berdua". Perempuan tadi bertanya lagi," Bagaimana bisa?" Akupun menjawab,"Sungguh aku telah melihatmu dikaruniai kecantikan, maka apa yang telah membuatmu begitu terlihat membutuhkan kepada laki-laki ini yang tidak sebanding denganmu dan ia juga tidak termasuk tokoh terkemuka di antara-mu?"
Perempuan itu balik menjawab,"Akan kujelaskan kepadamu tentang dirikuperihal laki-laki ini. Aku tidaklah perempuan yang mencintai dunia dan isinya kecuali dia, karena dia telah memberikan kebutuhanku dan segala sesuatu yang aku butuhkan berupa pakaian dan makanan.Ia tidak memberikan beban kepadaku sesuatu yang berat dan tidak pula memikulkan kepadaku suatu pekerjaan yang aku tidak kuat. Apakah aku tidak berterima kasih padanya dan bersikap sopan padanya atas pemberiaanya yang baik dan atas kebaikannya yang begitu banyak?"Kamu boleh menganggap diriku sebagaimana engkau sebutkan, mempunyai wajah cantik dan sopan. Allah telah memberikan riski berupa kecantikan kepadaku,kemudian aku memuji kepada-Nya dan bersabar. Kamu juga boleh menganggap kepada laki-laki itusebagaiman yang telah engkau ucapkan,berada dalam kondisi wajah yang tidak pantas dan dan tidak bisa mengikuti mode. Namun Allah telah memberikan riski kepadaku, lantas aku bersyukur kepada Allahdan memuji kepada-Nya. Padahal orang yang pandai bersyukur, suka memuji dan poentabar sebagaimana yang pernah engkau dengar, akan berada di surga."Kemudian bertambahlah rasa kagumku kepadanya atas jawaban yang dia berikan. Aku sendiri tidak tau atas dua perkara yang manakah yang lebih menarik dan lebih mentilaukan serta lebih baik dari yang diucapkan si permpuan??? atau justru datangnya dari keelokan wajah? Hanya kepada Allah jualah. Jadi dalam memilih jodoh kita harus bisa mengahadirkan pasangan yang bisa menjadi penyebab kebahagian bisa juga penyebab kesengsaraan. ( Dari majalah Anisal_jalis)

sadur bebas dari buku Be Your self karya Ali fikri penerbitDIVA Pres Jogjakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

listen qur'an

Listen to Quran