Minggu, 12 Februari 2012

25 PESAN LUQMANUL HAKIM

SATU
Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.

DUA
Orang – orang yg sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insyaf dan sadar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.

Kembali Jadi Manusia


Dr.  KH  A. Mustofa Bisri 



Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kehidupan sekarang ini sangat carut marut. Ini disebabkan banyak sudah manusia yang lupa akan qodratnya, sehingga mereka mencintai kehidupan yang penuh dengan tipu daya. Kehidupan manusia sebelum zaman ini tak luput juga dengan segala godaan. Bahkan di jaman Imam al Ghazali pun, para  manusia sudah mencintai dunia. Jika imam al Ghazali hidup di jaman sekarang, pastinya kitab yang beliau terbitkan pasti lebih keras, dan lebih sulit untuk kita terima. Kehidupan manusia sangat berlebih-lebihan yang penuh kepalsuan. Manusia sudah lupa kalau dirinya itu menjadi manusia.

Sebenarnya Islam itu sangat mudah jika para manusia tidak gila terhadap kehidupan dunia yang fana ini. Kenapa demikian, karena yang kita ikuti ajarannya adalah juga manusia. Rasulullah merupakan manusia yang paling ngerti manusia itu sendiri. Manusia yang paling memanusiakan manusia. Kenapa manusia sulit untuk mengikuti seorang manusia juga. Apakah kita ini bukan manusia?


Intopeksi Diri

Imam Al-Ghazali


Ketahuilah, kami telah mengingatkan dan merindukan Anda. Kalau Anda berpaling dan perhatian, atau Anda sekadar memperhatikan melalui lapisan luar hati Anda.
Seperti perhatian Anda pada ucapan-ucapan resmi. Anda —jika demikian— pasti rugi dan telah menzalimi diri sendiri.

Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya, lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, sehingga mereka tidak memahaminya dan Kami letakkan pula sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka pada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (Q.s. Al-Kahfi: 57).


Tawadhunya Rasulullah S.A.W.


Tawadhu'nya ( sifat rendah diri ) Rasulullah S.A.W. terdapat pada ketinggian manshobahnya dan derajatnya, beliau adalah manusia paling rendah diri dan yang tidak mempunyai kesombongan, sesungguhnya Rasulullah S.A.W. mendapatkan dua pilihan antara menjadi Nabi berbentuk raja atau Nabi berbentuk hamba sahaya, maka beliau memilih menjadi berbentuk hamba, maka berkata Malaikat Israfil kepadanya : " Sesungguhnya Allah telah memberimu dengan sebab engkau berendah diri. Sesungguhnya engkau pemimpin anak Adam pada hari Kiamat, dan pertama memberi syafaat ".

Diriwayatkan dari Abu Umamah, bahwasanya Rasulullah S.A.W. keluar kepada kami memakai tongkat, maka kami berdiri ( menghormati/menyambut ) untuknya. Maka Rasulullah S.A.W. berkata : " Jangan kamu berdiri sebagaimana orang-orang ajam berdiri, membesarkan ( menghormati satu dengan yang lainnya ). Sesungguhnya aku adalah seorang hamba yang makan sebagaimana hamba sahaya makan, dan aku duduk sebagaimana hamba sahaya duduk ".

listen qur'an

Listen to Quran