Minggu, 24 April 2011

:: Salah Satu Sifat Hati ::

Hati bagaikan rumah, jika dihuni akan tampak hidup, jika tidak akan rusak tak terawat. Dzikir (mengingat) dan ketaatan merupakan penghuni hati, sedangkan kelalaian dan maksiat adalah perusak hati. Barang siapa lebih banyak berdzikir (mengingat) dan melakukan ketaatan, akan semakin hidup hatinya. Dan barang siapa lalai dan sedikit dzikirnya akan mati hatinya.
 
Keintiman (uns) dengan Allah swt tergantung dari jumlah kelalaian dan kemaksiatan. Orang-orang yang intim dengan Allah swt tidak akan merasa kesepian, karena mereka tidak melihat sesuatu, kecuali Allah swt pasti ada disitu. Barang siapa taat kepada Allah swt, maka segala sesuatu akan taat kepadanya. Masyarakat takjub menyaksikan beberapa binatang buas dengan penuh adab mengelilingi seorang sufi, "Janganlah kalian merasa heran. Kalian hanya memperbaiki lahiriah kalian, maka kalian takut pada singa, sedangkan kami memperbaiki batin kami, maka singapun takut kepada kami," ujar sang sufi.
 
Mereka para sufi lenyap dari alam bersama pengatur-Nya, tetapi orang-orang selain mereka terhijab oleh alam, karena lemahnya keyakinan dan sedikitnya pertolongan Allah swt. Terhijab dari Allah swt merupakan suatu siksaan. Orang yang terhijab adalah orang yang susah, tetapi Allah swt selalu memberikan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya sehingga ia sulit berpaling dari-Nya sebagai orang yang ingat dan sadar. Maka hendaknya ia bersyukur. Namun jika Allah swt menjadikannya lalai, jarang berdzikir, atau selalu berbuat durhaka, maka hendaknya ia memohon ampun, bertaubat, dan berlindung kepada-Nya.
 
Ketahuilah, karunia-karunia Allah swt dicurahkan setiap saat dan kemurahan-Nya sangat luas, meliputi seluruh mahkluk: baik yang taat maupun yang maksiat. Sebagian sufi berkata: "Aku lebih suka dimasukkan ke neraka dalam keadaan taat daripada dimasukan kedalam surga dalam keadaan maksiat. Karena tujuan surga tidak lain adalah keridhoa-Nya. Pedihnya siksaan neraka tidak lain karena amarah-Nya.
 
Karena itu, kenali Tuhanmu dan sukarela, tanpa paksaan. Telah dikatakannya dalam syair:

Jika hari semakin sulit
Dan masa lapang telah berlalu
Aku datang kepada-Mu,
Wahai sumber kelapangan dan kesulitanku
Engkaulah pemilik tenda yang pasaknya
Tertancap dihatiku
Penyingkap hijab kejauhan,
Dan pemberi karunia agung bagiku,
Ketika kuhadapi berbagai kesulitan
Engkau hadir bersamaku " tuk
Menghilangkan segala duka
Dan kesedihanku.
Wahai, Tuhanku, setiap saat aku mengharapkan-Mu
Engkaulah Penguasa alam dan
Pencipta makhluk.

Kepada Allah percayalah setiap saat
Dan dari allah harapkanlah
Curahan rahmat.

Ya Allah, kami mohon keridhoan-Mu, perjumpaan dengan–Mu dan surga, juga kami berlindung dari amarah-Mu dan neraka.
 
Ya Allah, kami memohon keridhaan-Mu: keridhoan bagi kami, orang-orang yang kami cintai dan kaum muslimin, sesungguhnya engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sumber      :   http://rabithah.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

listen qur'an

Listen to Quran