Selasa, 16 Juni 2009

Pernikahan dalam Islam

" Demi Allah. sesungguhnya akulah orang yang paling takut dan taqwa kepada Allah diantara kalian. Tetapi aku berpuasa dan berbuka shalat dan tidur.Aku mengawini wanita,maka barang siapa yang enggan mengikuti sunahku, dia bukan dari golonganku." (Al hadist)

Allah SWT menjadikan makhluk didunia ini berpasang-pasangan,tidak hanya manusia namunjuga termasuk binatang." Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allahh (QS.Adz-Dzariyaat 49).Allah mencitakan manusia sebagai makhluknya yang paling mulia sehingga Allah menghendaki manusia manusia berpasang-pasangan melalui ikatan yang suci,ijab dan kabul.
Pernikaha merupakan sunah nabi Muhammad SAW . Melalui lembaga perkawinan martabat manusia diangkat oleh islam. Oleh sebab itu nabi Muhammad bersabda untuk menggalakan pernikahan "Wahai para pemuda, siapa yang sanggup berumah tangga supaya kawin"(Al Hadist)
Nilai sebuah pernikahan amatlah tinggi.Dengan melakukan pernikahan berarti seorang mualim/ah telah menyempurnakan separo dari agama.Seperti sabda Rasulullah: "Apabila seorang hamba telah kawin, maka sesungguhnya dia telah menyempurnakan separo dari agamanya, maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dengan separo lagi."(HR Al-Baihaqi)
Pernikahan adalah gerbang untuk membentuk sebuah rumah tangga.Dalam rumah tangga status dan peran dua makhluk Allah berubah. Pendeknya melalui pernikahan manusia menempuh hidup baru.
Menurut Al-Quran tujuan utama pernikahan adalah membenyuk keluarga Sakinah (tenanh,tentram) Mawadah(cinta,gairah) dan Rahmah(kasih sayang). Hidup dalam rumah tangga yang bahagi laksanakan berada di surga. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Baiti Jannati" rumah tanggaku adalah surga bagiku.
Hikmah Perkawinan :
1. Memelihara kelangsungan jenis manusia
2. Untuk melanjutkan dan memelihara keturunan
3. Menjadi media menyalurkan dorongan-dorongan
alami melalui saluran yang sehat dan bertanggung
jawab.
4. Memberikan ketengan jiwa.
5. Memelihara masyarakat dari kemerosotan moral.
6. Menghaluskan rasa keibuan dan kebapakan


A. Memilih jodoh
1.Mengutamakan agamanya
" Wanita itu dinikahi karena empat perkara:karena hartanya, karena
keturunannya,karena kecantikannya,dan karena dien(agama)nya,
Dapatkanlah wanita karena diennya niscaya kamu akan bahagia.
" Barang siapa yang mengawini wanita karena kemuliaannya maka Allah
tidak akan menambah kepadanya selain dari kehinaan."
" Barang siapa yang mengawini karna hartanya maka Allah tidak akan
menambahkan kepadanya selain kemiskinan."
" Barang siapa mengawani wanita berdasarkan kedudukannya maka Allah
tidak akan menambahkan kepadanya selain kerendahan.
" Dan barang siapa yang mengawini wanita hanya karena ia mengiginkan
wanita itu menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya atau
menyambung ikatan kekeluargaannya. MakaAllah akan memberkatinya
pada wanita itu dan memberkati wanita itu kepadanya."(HR Ath-Thabrani

2.Wanita Shalehah
Dalam sebuah hadist diriwayatkan "Dunia ini adalah perhiyasan,dan sebaik-baik perhiyasan adalah wanita shalehah."(HR Muslim). Rasulullah memberikan kriteria wanita shalehah sebagai berikut:" perempuan yang terbaik yaitu; Bila kau lihat menyenangkan,bila kau perintah mematuhi, bila kau beri janji diterimanya dengan baik dan bila kau pergi ia menjaga diri dan hartamu dengan baik."(HR Nasa'i dan lain-lain,shahih)

3. Berdasarkan Keturunan dan Kemuliaan
Rasulullah SAW menganjurkan bagi para pemuda yang akan menikah untuk mengutamakan kebaikan,kemuliaan, dan kemaslahatan.Ad-Duruquthni, Al-Askari dan Ibnu 'Aditelah meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri secara marfu; " Jaihilah oleh kalian rumput hijau yang berada di tempat kotor".
Mereka bertanya "Apakah yang dimaksut rumput hijau yang tumbuh ditempat kotor itu,Wahai Rasulullah?" Beliau menjawab Yaitu wanita yang sangat cantik,yang tumbuh(berkembang) di tempat yang tidak baik."

4.Mengutamakan orang jauh(dari kekerabatan)
Rasulullah bersabda :"Janganlah kamu sekalian menikahi kaun kerabat. Sebab anak itu akan mewariskan anak yang lemah jasmani dan bodoh." Dan selanjutnya Rasulullah bersabda:"Carilah oleh kamu sekalian wanita-wanita yang jauh dan janganlah mencari wanita-wanita yang dekat.Kedua hadist ini belum mendapatkan takhrij namun dapat dibuktikan secara ilmiyah. Menurut teori Hereditas perkawinan dengan kerabat akan memberi peluang yang lebih besar munculnya sifat-sifat resesif.

5. Mengutamakan Gadis-Gadis
Dalam senuah riwayat Aisyah ra berkata pada Rasulullah :
"Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu jika engkau turun pada suatu lembah yang didalamnyaterdapat sebatang pohon yang telah dimakan daripadanya dan sebatang yang belum dimakan dari padanya. Dimanakah engkau mengembalakan untamu?"Rasulullah menjawab:"pohin yang belum digembalakan dari padanya.Aisyah berkata "Maka aku ini adalah pohon (yang belum digembalakan dari padanya) itu (HR Al Bukhari)

6. Wanita yang banyak melahirkan
" kawinilah olehmu sekalian wanita-wanita yang banyak melahirkan anak dan Karena sesungguhnya aku ingin mempunyai banyak umat dari kalian semua."(HR Abu Daud,Annasa'i dan Al Hakim)

B.Memilih Suami

Sebagai pedoman bagi orang tua untuk memilih menantu dan wanita yang hendak memilih suami, Rasulullah bersbda:
" Bila datang seorang laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaknya,
hendaklah kamu nikahkan dia.Karena apabila kamu menolaknya niscaya
akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang luas."
(HR.Tirmidzi dan Ahmad)
Seorang lelaki penah bertanya kepada cucu Rasulullah, Hasan bin 'Ali :" Saya memiliki seorang putri .Siapakah yang patut menjadi suaminya menurut anda?" Dijawabnya:" Seorang laki-laki yang taqwa kepada Allah.Sebab jika ia senang ia akan sudi menghormatinya dan apabila dia marahia tidak suka berbuat zalim padanya."
Sedangkan "Aisyah pernah berkata :" Kawin adalah perbudakan karena itu hendaklah seseorang memperhatikan kepada siapa ia melepaskan anak perempuannya."
Dengan uraian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa agama dan akhlak adalah yang utama di dalam memilih calon suami maupun istri.
( Bahan dari berbagai sumber)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

listen qur'an

Listen to Quran