Sabtu, 14 November 2009

BELAJAR MENANGIS


Belajar menangis yang dimaksud bukanlah menangis dalam skenario drama atau film yang dibuat sebagai bumbu pelengkap, penyempurna adegan agar terlihat dramatis dan bersifat metaforis. Menangis disini bukan pula menangis di atas panggung dan tertawa di belakangnya.

Bila orang menangis karena dapat musibah itu biasa aja. Jika sekali waktu kita menangis karena merasakan sakit ini jg sering terjadi. Tangis menangis karena sebab seperti itu biasa dan wajar karena timbul dari rasa ibahati, rasa sedih diri atau karena meraakan sakit.

Tetapi belajarlah menangisi diri dihadapan Allah.

Merenung sejenak senbari menyesali berbagai kekeliruan kita selama ini, kemudian belajarlah mulai menangis. Air mata menetes di keheningan malam, disuasana lantunan doa dan istigfar berangkat dari rasa kekhawatiran yang dalam, pertanda kita masih mempunyai hati nurani.

Seharusnya kita berduka cita kalau Allah tidak berkenan dengan prilaku kita selama ini. Sepatutnya kita khawatir kalu-kalau amal ibadah kita tidak diterima Allah dan kita harus merasa takut kalau-kalau dosa-dosa kita tidak diampuni-Nya.

Belajar menangis seperti itulah yang harus kita tradisikan,tentu bukan menangisnya yang kita jadikan objek persoalan. Tetapi penyesalan terhadap ibadah yang selama ini kita lalaikan.

Alangkah kagumnya kita pada orang-orang shaleh terdahulu, mereka tidak hanya mengerti tetapi juga meresapi dan mengamalkan seluruh ajaran islam. Sehingga wajarlah kalau dibacakan ayat-ayat Allah bergetar hati mereka.

Lalu bagaimana dengan hati kita ? Sudahkah hati kita bergetar saat ayat-ayat Al-Quran dilantunkan???
Alangkah indahnya kalau kita termasuk orang-orang yang disebutkan dalam Al-Qur'an : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu apa bila disebut nama Allah bergetar hati mereka, dan apa bila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawaqal.(QS Al-Anfal: 2). " Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'," ( QS. Al-Isra : 109)

Hati yang mati karena pengaruh gemerlapnya duniawi selamanya akan menghapus perasaan khusyu'.Bila sudah sedemikian jauh alangkah celakanya kita. Karena dalam kehidupan hari ini kita tidak menangis, maka kita akan menangis di kehidupan lain (akhirat) sebagaimana Rasulullah saw katakan : "Setiap mata akan menangis dihari kiamat kecuali mata yang telah menangis karena takut pada Allah dan mata yang berjaga dijalan Allah.(HR Tarmidzi).Karenanya marilah kita belajar menangis sebelum ditangisi atau menangisi diri sendiri.

Ikhwan Fauzi

2 komentar:

  1. alhamdulillah rupanya ada juga orang yang mengajak orang untuk menangis...

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah tuan raja,semoga kita menagis akan dosa2 yg telah kita perbuat dan memperbaiki diri,serta tidak mengulangi perbuatan dosa yg pernah kita lakukan..

    BalasHapus

listen qur'an

Listen to Quran