Al-Asma'i adalah seorang mentri masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid. Pada suatu hari ia berburu bersama prajuritnya kepadang pasir untuk melepaskan ras lelah dan bosan. Ditengah rasa haus dan lelah yang menderita, Al-Asma'i mendapati sebuah kemah .. ternyata didalam kemah itu ia mendapati seorang wanita muda lagi cantik.
Melihat kemunculan Al-Asma'i wanita itu mempersilahkan ia masuk dan meminta duduk agak menjauh. Al-Asma'i berkata," namaku Al-Asma'i, tolong beri aku air minum". Wajah wanita itu berubah,ia menjawab," Sungguh aku tidak bisa memberikan air minum sedikitpun kepadamu, sebab suamiku tidak mengizinkan aku untuk memberikan air kepada siapapun. Namun aku mempunyai minuman pagi hari, yaitu susu. Silahkan minum. Al-Asma'i minum dengan rakusnya sementara wanita itu diam seribu bahasa.
Tiba-tiba muka wanita itu mulai berubah. Ia melihat kedatangan seseorang," suamiku datang," katanya. Ia lantas mengambil air dan keluar dari kemahnya. Ternyata suaminya sudah tua, buruk mukanya dan hitam kelam. Wanita cantik tersebut membantu si kakek turun dari ontanya, membasuh dua tangan dan kakinya dengan penuh kesetiaan,dan mengiringinya masuk kedalam kemah. Kakek tua itu ternyata buruk perangainya ia tidak menengur Al-Asma'i dan memperlakukan istrinya dengan kasar. Melihat itu Al-Asma'i memjadi benci padanya dan segera pamit.
Ketika mengantarkan keluar kemah, Al-Asma'i berkata," Saya menyesali keadaanmu, kamu sangat tergantung kepada orang sejelek dia. Untuk apa? karena hartanya? sedangkan ia miskin. Karena akhlaknya? padahal perangainya sangat buruk. Atau kamu tertarik karena ketampanannya? padahal ia seorang yang tua dan buruk, Mengapa kamu tertarik padanya???
Wajah wanita itu pucat pasi. Lalu ia berkata dengan suara begitu keras," Asma'i! Akulah yang menyesali keadaanmu. Aku tidak menyangka sama sekali anda mengahapus rasa kecintaan dihatiku kepada suamiku dengan jalan menjelek-jelekkan suamiku."
"Wahai Asma'i ! Tidakkah kau tahu mengapa aku melakukan semua ini? Aku mendengar Nabi yang mulia bersabda," Iman itu setengahnya adalah kesabaran dan setengahnya lagi adalah bersyukur."Aku bersyukur kepada Allah karena telah menganugerahkan kemudaan, kecantikan dan akhlak yang baik. Aku ingin menyempurnakan setengah imanku lagi dengan kesabaran dalam berkhitmad pada suamiku."
Mendengar ucapan wanita itu Al-Asma'i hanya bisa diam seribu bahasa.
Hafi Suyanto ( majalah Sabili)
terimakasih
BalasHapus