Selasa, 07 Agustus 2012

MENGENAL SIFAT ALLAH SWT DAN PENJELASAN

.
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah  (Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah), Wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah  (dan saya bersaksi Muhammad SAW adalah Utusan Allah).
Kalimat diatas menunjukkan pengakuan tauhid. Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang- orang yang berilmu [juga menyatakan yang demikian itu]. Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.2 Al-Baqara :18)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.59. Al-Hasr :18)
|

7 KALIMAT YANG MENGUNDANG AMPUNAN ALLAH SWT

سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


.
Sering kali kita tidak respek apabila mendengar mendapat ampunan Allah SWT , bahkan kadang kita menganggapnya biasa-biasa saja tidak takjub.
Padahal ampunan Allah SWT sangat penting karena kalau kita tidak mendapatkan ampunan Allah maka apa yang sudah kita lakukan akan sia-sia.
Subhanallah, ketika kita mendapatkan ampunan Allah maka urusannya akan beres, tidak ada beban dalam dirinya karena telah mendapatkan ampunan Allah Swt.
Dalam kehidupan ini kita selaku manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Entah sudah berapa banyak kita melakukan perbuatan dosa. Jika dihitung dan dicatat perbuatan dosa kita setiap hari dalam sebulan mungkin kita akan mendapatkan catatan  dosa kita setebal kamus.
|
Memang sudah menjadi fitrah manusia untuk berbuat kesalahan.  Hal ini telah disabdakan oleh nabi Muhammad SAW,
Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat”. (HR.Tirmidzi)

Minggu, 29 Juli 2012

Makna Tawakal

Dari Umar bin Khattab ra berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda :
  • Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah SWT), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang ” …. (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
.
Makna Hadits Secara Umum
Hadits di atas menjelaskan tentang hakekat tawakal yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dengan perumpamaan seekor burung. Dimana burung pergi (baca ; mencari karunia Allah) pada pagi hari dengan perut kosong karena lapar, namun di sore hari ia pulang dalam keadaan perut kenyang dan terisi penuh. Karena pada hakekatnya Allah SWT lah yang memberikan rizkinya sesuai dengan kebutuhannya.
Demikian juga manusia, sekiranya manusia benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan mengamalkan hakekat tawakal yang sesungguhnya, tentulah dari aspek rizki, Allah SWT akan memberikan rizki padanya sebagaimana seekor burung yang berangkat pada pagi hari dengan perut kosong dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang. Artinya insya Allah rizkinya akan Allah cukupi.
.

Sabtu, 21 Juli 2012

Telaga Sufi di Bulan Suci

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan puasa atas kamu sekalian, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sekalian bertakwa. (Al-Qur ‘an, Al-Baqarah 183)

Sulthanul Auliya’ Syekh Abdul Qadir al-Jaelani dalam kitabnya AI-Ghunyah mengupas,
bahwa kata Ramadlan itu terdiri lima huruf: R-M-DL-A-N. Huruf Ra’ – (R) berarti Ridlwanallah (Ridla Allah), huruf Mim (M) berarti Mahabatullah (Mencintai Allah), huruf Dlad (DL) berarti Dlamanullah (dalam jaminan Allah), huruf Alif (A) berarti Ulfatullah (kasih sayang Allah), dan huruf Nun (N) berarti Nurullah (cahayaAllah).

Karena itulah bulan suci Ramadlan disebut sebagai bulan Ridla, bulan Cinta, bulan Kasih Sayang, bulan Lindungan, bulan Cahaya, sekaligus sebagai bulan anugerah dan karamah bagi para auliya dan orang-orang yang berbuat kebajikan.

Puasa Sufi Imam Al-Ghazaly

Sesungguhnya ada tiga tingkatan puasa: biasa, khusus dan sangat khusus.

Puasa biasa, maksudnya adalah menahan diri terhadap makan, minum dan hubungan biologis antara suami istri dalam jangka waktu tertentu.

Puasa khusus, maksudnya adalah menjaga telinga, mata, lidah, tangan serta kaki dan juga anggota badan lainnya dari berbuat dosa.

Sedang puasa yang sangat khusus, maksudnya adalah puasa hati dengan mencegahnya dari memikirkan perkara perkara yang hina dan duniawi, yang ada hanyalah mengingat Allah swt. dan akhirat. Jenis puasa demikian dianggap batal bila sampai mengingat perkara perkara duniawi selain Allah dan tidak untuk akhirat. Puasa yang dilakukan dengan mengingat perkara perkara duniawi adalah batal, kecuali mendorong ke arah pemahaman agama, karena ini merupakan tanda ingat pada akhirat, dan tidak termasuk pada yang bersifat duniawi.

Jumat, 15 Juni 2012

Kebutuhan Hamba

Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya ia sering berbuat khilaf dan dosa dengan sadar ataupun tanpa disadarinya, namun sebaik baiknya orang yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala dosa yang ia lakukan. Istighfar merupakan salah satu jalan untuk memohon ampunan-Nya. Istighfar mempunyai kedudukan yang tinggi dalam diri seorang hamba, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memadukannya dengan iman ketika berbicara tentang kaum kuffar:
Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata”. (QS. Al-Kahf : 55)
Tidak ada seorangpun yang terbebas dari dosa, dan itu wajar sebagai bagian dari fitrah insaninya. Oleh karena itu, manusia senantiasa wajib bertaubat dan beristighfar.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31).

Dan dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. At-Tahrim: 8).

Taubat nasuha –sebagaimana di katakan oleh Imam Ibnu Katsir – yaitu taubat yang murni dan sungguh-sungguh yang dapat menghapus kejelekan-kejelakan yang telah dikerjakannya. Mampu mencegahnya dari perbuatan-perbuatan yang hina, berlepas diri dari perbuatan dosa, menyesali dosa-dosa yang telah lalu, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.

Empat Golongan Yang Tertipu

Kajian Kitab Al Ihya Ulumuddin

Ghurur adalah penyakit hati yang menimpa banyak orang di dunia ini, ghurur menurut bahasa artinya adalah tertipu daya, penyakit ghurur ini telah di jelaskan oleh Imam Ghazali dengan panjang luas sekali di dalam kitabnya “Ihya` Ulumuddin “

Penyakit ghurur ini sangat membahayakan sekali sebab kebanyakan orang yang menderitanya tidak merasa bahwa mereka terserang penyakit ghurur ini, kita tidak membicarakan ghururnya orang-orang kafir terhadap diri mereka atau kehidupan dunia ini, tetapi kita membicarakan penyakit ghurur yang diderita oleh umat Islam selama ini.

Imam Ghazali telah membagi ghurur ini kepada empat golongan :
1. Golongan ulama.
2. Golongan para Abid ( orang yang suka beribadah).
3. Golongan orang yang mengaku sufi.
4. Golongan orang yang memiliki harta , dan orang-orang tetipu daya dengan dunia.



Rabu, 13 Juni 2012

Al Hikam : Hakikat Cinta Kepada Allah

Mengenai hakikat cinta kepada Allah s.w.t. menurut pandangan hakikat hikmah Tauhid dan Tasawuf, sebagaimana telah diungkapkan oleh Maulana Imam Ibnu Athaillah Askandary dalam Kalam Hikmah beliau sebagai berikut:


"Orang yang begitu sangat cintanya bukanlah orang yang mengharapkan balasan sesuatu dari pihak yang dicintainya atau dia menuntut sesuatu maksud dari pihak yang ia cintai, karena orang yang begitu sangat cintanya itu ialah orang yang memberi buat anda, bukanlah orang yang begitu sangat cintanya itu merupakan orang dimana anda memberi buatnya."

Kalam Hikmah ini, sepintas lalu sulit juga menangkapnya, apabila tidak kita berikan penjelasan sebagai berikut:

Apabila cinta dapat dilukiskan melalui huruf, tulisan dan maksud-maksud tertentu, pada hakikatnya itu tidak dapat dikatakan cinta atau mahabbah. Karena cinta yang demikian, adalah cinta yang dapat dibuat, demi untuk sampai kepada tujuan yang dikehendaki. Karena itu, barangsiapa yang mencintai seseorang supaya seseorang itu memberikan sesuatu kepadanya atau menolak sesuatu yang tidak baik daripada yang mencintai, berarti orang yang mencintai itu adalah mencintai dirinya sendiri, bukan mencintai orang yang dicintai. Karena kalau bukanlah sesuatu yang dituju oleh dirinya sendiri tidak ada, maka pastilah dia tidak akan mencintai orang yang dicintainya itu.


Rabu, 06 Juni 2012

Risalah Al Qusyairi : 5. Warak

Abd al-Karim ibn Hawazinal-Qusyairi

Diriwayatkan oleh Abu Dzarr, Rasulullah saw bersabda, “Sebagian dari kebaikan tindakan seseorang mengamalkan Islam adalah bahwa dia menjauhi apa pun yang tidak bersangkut paut dengan dirinya.” Ibrahim Ibn Adham memberikan penjelasan, “Warak adalah meninggalkan apa pun yang meragukan, dan meninggalkan apa pun yang tidak bersangkut paut dengan anda bearti meninggalkan apa pun yang berlebih-lebihanan. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahawa Nabi saw mengatakan, “Bersikaplah warak, dan kamu akan menjadi orang yang paling taat beribadah di antara ummat manusia.”

As-Syibli berpendapat, “Warak adalah sikap menjauhi segala sesuatu selain Allah SWT.”
Abu Sulaiman Ad-Darani mengatakan, “Warak adalah titik tolak zuhud, sebagaimana sikap puas terhadap apa yang ada adalah sebahagian utama dari redha.”
Yahya Ibn Mu’adz menyatakan, “Warak adalah membatasi diri makna zahir ajaran agama, dan tidak berusaha mentafsirkannya.”


Risalah Al Qusyairi : 4. Takut Kepada Tuhan (Takwa)

Abd al-Karim ibn Hawazinal-Qusyairi

Diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa seseorang menghadap Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah, bimbinglah saya.” Beliau menjawab, “Semoga anda mempunyai ketakwaan kepada Allah, karena ketakwaan adalah kumpulan seluruh hal yang baik. Semoga anda dapat melaksanakan jihad, kerana jihad adalah kerahiban kaum muslimin. Dan mudah-mudahan anda sibuk mengingat Allah, karena zikir adalah cahaya bagi anda.”

Al-Kattani mengatakan, “Dunia dibagi secara adil sesuai dengan penderitaan yang dideritai dan kehidupan akhirat dibagi secara adil sesuai dengan takwa.” Al-Jurairi mengatakan, “Orang yang belum menjadikan takwa dan kesedaran sebagai hakim, antara dirinya dan Tuhan tidak akan memperoleh makrifat dan kemanisannya.”


Risalah Al Qusyairi : 3. Mengasingkan Diri

Abd al-Karim ibn Hawazinal-Qusyairi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahawa Nabi saw mengatakan, “Di antara cara-cara terbaik bagi manusia dalam mencari penghidupan adalah: mengenderai kuda di jalan Allah (dalam perang jihad) dan apabila dia mendengar suara manusia-manusia yang panik atau ketakutan, dia memacu kudanya mencari mati syahid atau kemenangan di medan jihad; atau seseorang yang menggembalakan biri-biri dan kambing-kambingnya di puncak gunung atau di dalam lembah dan mendirikan solat, membayarkan zakat, dan beribadah kepada Tuhan sampai maut menjemputnya. Seluruh urusannya dengan sesama manusia didasarkan pada kebaikan.”

Sikap seorang hamba yang layak ketika dia memutuskan untuk memisahkan diri dari manusia adalah meyakini bahawa masyarakat akan terhindar dari kejahatannya, bukan bahwa dia akan terhindar dari kejahatan mereka.

Risalah Al Qusyairi : 2. Berdaya Upaya (Mujahadah)

Abd al-Karim ibn Hawazinal-Qusyairi

Didalam Alquran menjelaskan mengnai Mujahadah

وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَہۡدِيَنَّہُمۡ سُبُلَنَا‌ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ 


Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.(Al-Ankabut: 69)

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, dari Rasulullah saw, “Jihad yang terbaik adalah perkataan yang adil yang disampaikan kepada seorang penguasa yang zalim”
Abu Uthsman Al-Maghribi menyatakan, “Adalah kesalahan besar bagi seseorang membayangkan bahwa dia akan mencapai sesuatu dijalan-Nya atau bahwa sesuatu di jalan-Nya akan tersingkap baginya tanpa berjihad”


Risalah Al Qusyairi : 1. Taubat

Abd al-Karim ibn Hawazinal-Qusyairi

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahawa Rasulullah saw mengatakan - 'Orang yang bertaubat dari dosa adalah seperti orang yang tidak berdoa, dan jika Allah mencintai seorang hamba, niscaya dosa tidak melekat pada dirinya.’
Ketika beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, apa tandanya taubat?”, Rasulullah menjawab, “Menyesali kesalahan.”
Anas bin Malik meriwayatkan bahawa Rasulullah saw mengatakan, “Tiada sesuatu yang lebih dicintai oleh Allah selain pemuda yang bertaubat.”
Makna taubat dalam bahasa Arab adalah kembali – ia merupakan tingkat pertama di antara maqam yang dialami oleh sufi, dan tahap pertama di antara tahap-tahap yang dicapai oleh salik (si penempuh jalan Allah).
Sebuah hadis mengatakan, “Pengingat Tuhan di dalam hati setiap insan adalah Muslim.”
Abu Hafs Al-Haddad mengatakan, “Saya meninggalkan suatu perbuatan tercela, lalu kembali kepada Nya. Kemudian perbuatan itu meninggalkan saya, dan sesudah itu saya tidak kembali kepada Nya.”
Syeikh Abu Ali Al-Daqqaq mengatakan, “Salah seorang murid bertaubat, kemudian menerima ujian. Dia bertanya-tanya di dalam hati, “Jika saya bertaubat, bagaimanakah keadaan saya nanti?”

Senin, 04 Juni 2012

Tanda-tanda Orang yang Shalatnya Diterima Allah Subhanahu wa Ta'ala

Saya  akan  memulai pembahasan ini dengan hadits-hadits Rasulullah Shallalau ‘Alaihi wa Sallam yang ada hubungannya dengan kemasyarakatan.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shallalau ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda: “Akan datang suatu zaman di mana orang-orang berkumpul di masjid untuk shalat berjamaah tetapi tidak seorang pun di antara mereka yang mukmin”

Rasulullah Shallalau ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Nanti akan datang suatu zaman di mana seorang muazin melantunkan azan, kemudian orang-orang menegakkan shalat, tetapi di antara mereka tidak ada yang mukmin” (Kanzul ‘Ummal, hadits ke-3110)

Kamis, 31 Mei 2012

Menyelami Makna Khusyuk

Kata Arab kbusyu' berasal dan kata khasya'a yang artinya takut'. Misalnya, disebutkan dalam Alquran, "Wa-jah-wajah pada hari itu ketakutan (khasyi'ah)" (Q.S. al-Ghasyiyah (88: 2). Kata khasyi'ah berarti hati yang di-penuhi rasa takut; takut kepada Allah Swt. dan takut bila masa hidupnya tak kan sempat untuk mengumpulkan bekal buat hari akhir nanti.

Khusyuk tidak sama dengan konsentrasi, karena konsentrasi lebih pada pikiran. Khusyuk juga bermakna rendah, merunduk, atau tunduk. Orang yang khusyuk dalam shalatnya berari orang yang menyadari sepenuhnya hakikat dan tujuan salatnya. Dan Alquran menyebutkan kata khusyuk tidak hanya berkaitan dengan shalat, tapi juga dengan berbagai aktifitas kehidupan di dunia, misalnya Allah berfirman “Suara-suara itu khusyu dihadapan yang Maha Rahman (Q.S: Thaha [20]: 128). Disini, Tuhan menyatakan bahwa suara-suara itu tunduk dan diam.
Diayat lain Allah berfirman “Seandainya kami turunkan Al Quran diatas gunung, maka engkau akan dapati gunung itu khusyuk .. (Al Hasyr [59]:21). Disini makna khusyuk tidak secara spiritual tapi khusyuk secara lahiriah, yakni gunung itu menjadi diam, tunduk dan runduk dihadapan Tuhan.


Sikap Benar Terhadap Urusan Allah

Barangsiapa  memutuskan diri untuk tidak mengurus dirinya dan melimpahkan urusannya pada Allah; memutuskan pilihannya hanya pada pilihan Allah;  memutuskan pandangannya  hanya memandang Allah;  memutuskan kebaikannya hanya pada ilmu Allah disebabkan oleh disiplin kepatuhan dan ridhanya; kepasrahan total dan  tawakalnya pada Allah;
maka Allah benar-benar menganugerahkan kebaikan  nurani hati, yang juga disertai dengan dzikir, tafakkur dan hal-hal lain yang sangat istimewa.


Rabu, 30 Mei 2012

Rahasia Dibalik Azan Subuh

Apa sebab Allah swt memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh? Dan mengapa dalam adzan subuh terdengar kalimat yang berbeda, kalimat yang tidak ada pada azan di lain waktu.

“ash shalaatu khairun minan naum“

Jika kita terjemahkan, akan berarti Sholat itu Lebih Baik Daripada Tidur. Tetapi coba perhatikan baik baik. Mengapa kalimat itu hanya dikumandangkan saat adzan subuh saja? Anda benar........dalam kalimat itu Allah swt ternyata sedang memberikan isyarat kasih sayangnya pada kaum muslimin, sebuah isyarat yang sering kita abaikan maknanya, yang jika kita tangkap isyarat itu kira kira akan berbunyi seperti ini

"shalat (pada saat) itu lebih baik dari pada tidur".

Subhanallah Laa Khaula Wa Laa Quwwata Illa Billaah, Lalu mengapa isyarat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain?.

Selasa, 29 Mei 2012

Tujuh Rombongan Iblis Saat Sakaratul Maut

Iblis akan senantiasa mengganggu manusia, mulai dengan memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani hingga ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat yaitu ketika sakaratul maut. Iblis mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi tujuh golongan dan rombongan.
Hadith Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan:
"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari tipuan syaitan diwaktu sakaratul maut."

 Rombongan 1
 Akan datang Iblis dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lezat-lezat disebabkan orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang-barang Iblis itu, pada waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.

Senin, 23 April 2012

Tanda Matinya Hati

Oleh Ustaz Muhammmad Arifin Ilham

Hati adalah tempat mangkalnya berbagai perasaan, tumbuh kembang antara kebaikan dan keburukan. Hati juga menjadi sumber ilham dan permasalahan, tempat lahirnya cinta dan kebencian, serta muara bagi keimanan dan kekufuran.

Hati juga sumber kebahagiaan jika sang pemiliknya mampu membersihkan berbagai kotorannya yang berserakan, namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika sang
empunya gemar mengotorinya.

Minggu, 12 Februari 2012

25 PESAN LUQMANUL HAKIM

SATU
Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.

DUA
Orang – orang yg sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insyaf dan sadar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.

Kembali Jadi Manusia


Dr.  KH  A. Mustofa Bisri 



Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kehidupan sekarang ini sangat carut marut. Ini disebabkan banyak sudah manusia yang lupa akan qodratnya, sehingga mereka mencintai kehidupan yang penuh dengan tipu daya. Kehidupan manusia sebelum zaman ini tak luput juga dengan segala godaan. Bahkan di jaman Imam al Ghazali pun, para  manusia sudah mencintai dunia. Jika imam al Ghazali hidup di jaman sekarang, pastinya kitab yang beliau terbitkan pasti lebih keras, dan lebih sulit untuk kita terima. Kehidupan manusia sangat berlebih-lebihan yang penuh kepalsuan. Manusia sudah lupa kalau dirinya itu menjadi manusia.

Sebenarnya Islam itu sangat mudah jika para manusia tidak gila terhadap kehidupan dunia yang fana ini. Kenapa demikian, karena yang kita ikuti ajarannya adalah juga manusia. Rasulullah merupakan manusia yang paling ngerti manusia itu sendiri. Manusia yang paling memanusiakan manusia. Kenapa manusia sulit untuk mengikuti seorang manusia juga. Apakah kita ini bukan manusia?


Intopeksi Diri

Imam Al-Ghazali


Ketahuilah, kami telah mengingatkan dan merindukan Anda. Kalau Anda berpaling dan perhatian, atau Anda sekadar memperhatikan melalui lapisan luar hati Anda.
Seperti perhatian Anda pada ucapan-ucapan resmi. Anda —jika demikian— pasti rugi dan telah menzalimi diri sendiri.

Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya, lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, sehingga mereka tidak memahaminya dan Kami letakkan pula sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka pada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (Q.s. Al-Kahfi: 57).


Tawadhunya Rasulullah S.A.W.


Tawadhu'nya ( sifat rendah diri ) Rasulullah S.A.W. terdapat pada ketinggian manshobahnya dan derajatnya, beliau adalah manusia paling rendah diri dan yang tidak mempunyai kesombongan, sesungguhnya Rasulullah S.A.W. mendapatkan dua pilihan antara menjadi Nabi berbentuk raja atau Nabi berbentuk hamba sahaya, maka beliau memilih menjadi berbentuk hamba, maka berkata Malaikat Israfil kepadanya : " Sesungguhnya Allah telah memberimu dengan sebab engkau berendah diri. Sesungguhnya engkau pemimpin anak Adam pada hari Kiamat, dan pertama memberi syafaat ".

Diriwayatkan dari Abu Umamah, bahwasanya Rasulullah S.A.W. keluar kepada kami memakai tongkat, maka kami berdiri ( menghormati/menyambut ) untuknya. Maka Rasulullah S.A.W. berkata : " Jangan kamu berdiri sebagaimana orang-orang ajam berdiri, membesarkan ( menghormati satu dengan yang lainnya ). Sesungguhnya aku adalah seorang hamba yang makan sebagaimana hamba sahaya makan, dan aku duduk sebagaimana hamba sahaya duduk ".

Kamis, 05 Januari 2012

Bicara dengan Hari

Entahlah, seakan hanya menatap hari-hari dengan kejenuhan. Begini begitu, begini dan begitu...tak ada warna baru yang menyapa lembaran harianku.

Malam berakhir, pagikan menyapa, lalu siang datang memanggil, sore pun hadir menyambut, dan begitulah seterusnya. Semuanya berputar silih berganti, tak kenal henti. Tak ada yang tahu kapan pemberhentian hakiki itukan datang, menghentikan setiap perputaran yang terjadi di seontoro alam.


Kini mencoba membuka ruang intropeksi dalam diri, mengingat kembali dentingan waktu yang telah dilewati. Berfikir, jujur dan tegas dalam menyikapi jiwa ini. Kekalahan, kegagalan hanyalah lahir dari sebuah kesalahan dalam diri sendiri. Sekaligus menguatkan, jika manusia hanyalah makhluk "lemah" tak berdaya. Yang hanya bisa meminta kepada Tuhannya, minta minta dan meminta. Dan seperti itulah hakekat dirinya.


Sabar Berbuah Cinta

Hidup tak pernah lepas dari cobaan, penuh dengan lika-liku permasalahan. Karenanya seorang mukmin dituntut untuk menjadi pribadi yang penyabar. Sikap itu lahir dari pancaran keshalehan, buah dari kekuatan iman. Ibarat sebuah pohon yang subur, ia akan membagikan kelezatan buahnya kepada orang yang memetiknya. Begitu pula halnya dengan seorang mukmin. Akhlaknya mulia, tutur katanya bijak, penampilannya sederhana dan segala tugasnya ia selesaikan sebaik-baiknya, hanya kepada Rabbnya ia berharap semata.

Mereka itulah yang layak meraskan indahnya surga, karena tidaklah jannah itu disiapkan, melainkan untuk mereka yang baik budi pekertinya. Malaikatpun menyapanya di gerbang keabadian, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian, berbahagialah! Maka masukilah surga ini, sedang kalian kekal di dalamnya”.(QS. Az Zumar: 73)

Kisah Cinta Sayyidina Ali dan Sayyidah Fathimah Azzahra : The Greatest Love Story Ever

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!

Rabu, 04 Januari 2012

MENIKAH BUKAN UNJUK PRESTASI

Seorang muslimah dengan berkaca-kaca bercerita kepada saya bahwa ia ingin segera menikah. Masalah itu begitu berat membebani pikirannya bahkan mempengaruhi ibadahnya. Ia menjadi tidak tenang, shalat tidak khusyu', juga sulit tidur. Kondisi fisiknya tentu jadi ikut terpengaruh.
Saya sedih mendengar curhatnya. Saya juga mencoba memahami perasaannya. Tapi wajarkah jika hal ini mengacaukan segalanya?

 Ketika kuliah saya berharap bisa menikah maksimal usia 25 tahun. Namun Allah swt baru memberikan jodoh saat usia saya 27 tahun. Meski 'hanya' 2 tahun menanti, masa itu nyatanya tidaklah dapat dikatakan sebentar untuk menguji kesabaran jika tanpa ketegaran, rasa percaya diri, bebas dari prasangka dan perasaan tertekan. Satu hal yang membuat saya selalu merasa bersyukur saat itu adalah, Allah menolong saya tetap memiliki obsesi dan berkarya.

BUTA CINTA : Sesat Di Dunia, Merana Di Akhirat

 Oleh : Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhani 
 
Di Sebuah Taman Kota Metropolitan......
Para pekerja yang sibuk membersihkan kawasan taman rekreasi gempar. Raungan bunyi ambulan begitu mengejutkan ketika pagi yang masih terlalu awal ini. Kelihatan beberapa petugas kesehatan begitu sibuk memberi pertolongan kepada sepasang muda-mudi yang terperangkap di dalam sebuah Rel Kereta API di Kota tersebut. Naas bagi pasangan merpati dua sejoli itu, malaikat maut telah mencabut nyawa mereka dalam keadaan yang sungguh tragis dan memilukan.

Do'a dikala ragu akan dirinya

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...

Selasa, 03 Januari 2012

Amal Perbuatan Yang Memudahkan Menyeberangi Jembatan Neraka


Sebagaimana sudah kita ketahui setiap Ahli Tauhid sebelum berhak mencapai pintu gerbang surga diharuskan melewati ujian berat yaitu menyeberangi jembatan yang membentang di atas Neraka Jahannam. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam melukiskan jembatan itu sebagai lebih tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang. Ada mereka yang sukses menyeberanginya, ada yang sukses namun terluka kena sabetan duri-duri dan besi-besi kait yang merobek sebagian anggota tubuhnya sementara ada yang gagal sehingga terjatuh dan terjerembab dengan wajahnya terlebih dahulu masuk ke dalam api menyala-nyala Neraka Jahannam.
وَلِجَهَنَّمَ جِسْرٌ أَدَقُّ مِنْ الشَّعْرِ وَأَحَدُّ مِنْ السَّيْفِ عَلَيْهِ كَلَالِيبُ وَحَسَكٌ يَأْخُذُونَ مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَالنَّاسُ عَلَيْهِ كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ وَالرِّكَابِ وَالْمَلَائِكَةُ يَقُولُونَ رَبِّ سَلِّمْ رَبِّ سَلِّمْ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَمَخْدُوشٌ مُسَلَّمٌ وَمُكَوَّرٌ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ
“Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang berlari kencang dan ada yang laksana onta berjalan. Dan para malaikat berkata: ”Rabbi sallim. Rabbi sallim.” ( ”Ya Allah, selamatkanlah. Selamatkanlah.”)  Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya.” (HR Ahmad 23649)

Tempurung Buat Ibu Dan Bapak

Tadinya mereka tidak terlalu rusuh dengan kehadiran ibu tua itu. Sebagai seorang anak yang merasa dilahirkan dari rahim ibunya, Hasan tidak tega membiarkan ibunya hidup terpisah semenjak bapak Hasan meninggal. Istrinya juga tidak keberatan, apalagi perempuan itu merasakan sangat besar kegunaan mertuanya di rumah. Ibu itu masih bisa membantu-bantu pekerjaan rumah tangganya sehingga tertolong sedikit meskipun ia tidak punya pembantu.
Namun semenjak hamilnya makin besar dan dilihatnya si ibu mertua tambah parah batuknya, dadanya kian kempis dan pernah memuntahkan darah, Nazulah mulai bingung. Kalau ibu yang sakit paru-paru itu tidak segera diungsikan, maka ia khawatir penyakitnya akan menular dan membahayakan anaknya yang bakal lahir.

Kisah Bidadari Assyura

Athiah bin Khalaf adalah seorang saudagar Mesir terkenal. Semula ia kaya raya, namun belakangan jatuh pailit. Satu-satunya kekayaan yang masih tertinggal padanya adalah sepasang busana yang dikenakannya.
Pada Asyura, 10 muharram, Athiah bin Khalaf menunaikan shalat subuh di masjid Amru bin Ash. Ketika ia sedang duduk sendirian disalah satu sudut masjid, datanglah seorang ibu bersama beberapa orang anak yang masih kecil-kecil.
“ Tuan, tolong lepaskanlah aku dan anak-anakku dari kesulitan hidup. Suamiku telah meninggal tanpa mewariskan apa-apa. Pekerjaan meminta-minta baru aku lakukan sekali ini. Aku juga keluar rumah karena terpaksa. Tolonglah tuan.”

Senin, 02 Januari 2012

Cinta Sejati Dalam Islam

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.

Minggu, 01 Januari 2012

“Tahun Baru Masehi”, Dalam Pandangan Islam dan Sejarahnya


TAK terasa waktu terus berlalu dan kita sampai di penghujung tahun. Hari ini kita telah berada di tahun2012 dan telah meninggalkan tahun2011.Semalam tidak saja dibelahan bumi lain seperti di Eropa dan Amerika, masyarakat kita juga sibuk dan sangat menanti-nantikan malam pergantian tahun tersebut.


Berbeda halnya dengan pergantian tahun baru hijriah, banyak masyarakat yang tidak merayakannya, bahkan sekadar tah u saja mereka mungkin tidak. Memang perayaan tahun baru hijriah tidak dituntut untuk merayakannya dengan menyalakan kembang api, meniup terompet, ataupun kumpul di pusat kota dengan tujuan yang tidak jelas. Tetapi lebih kepada bagaimana memaknainya.

Taubat Menurut Imam Ghazali

Taubat seperti dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya "Ihya ulumuddin" adalah sebuah makna yang terdiri dari tiga unsur: ilmu, hal dan amal. Ilmu adalah unsur yang pertama, kemudian yang kedua hal, dan ketiga amal.

Ia berkata: yang pertama mewajibkan yang kedua, dan yang kedua mewajibkan yang ketiga. Berlangsung sesuai dengan hukum (ketentuan) Allah SWT yang berlangsung dalam kerajaan dan malakut-Nya.

listen qur'an

Listen to Quran