Alkisah, Lana seorang ibu setengah baya dengan penampilan kumal dan berbaju lusuh memasuki sebuah minimarket yang terletak dekat rumahnya dipinggir kota Jakarta. Dengat sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan, ia memohon agar diperbolehkan mengutang kepada pemilik toko yang bernama Tuan Syahril.
Ia memberitahukan bahwa suaminya yang hanya buruh bangunan dan mengandalkan upah harian, sedang sakit dan sudah seminngu tidak bekerja. Ia memiliki lima anak yang masih kecil-kecil yang sangat membutuhkan makanan dan susu. Sambil menghiba ia terus menggambarkan keadaan keluarganya.
" Tolonglah Tuan saya berjanji akan segera membayar setelah saya punya utang," kata si ibu
Tuan Syahril tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. " Anda tidak mempunyai uang dan tidak mempunyai jaminan apa-apa," alasannya
Didekat meja kasir, ada seorang pelanggan lain yang dari tadi mendengarkan percakapan itu. Dia mendekati keduanya dan berkata," Saya akan bayar semua keperluan ibu ini."
Karena malu sipemilik toko akhirnya mengatakan," Tidak perlu pak, saya sendiri akan memberikan gratis. Baiklah apakah ibu membawa catatan belanja?"
" Ya ini Pak" katanya sambil memperlihatkan sesobek kertas kumal. " Letakkan daftar belanja anda didalam timbangan dan saya memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut, " kata pemilik toko
Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa Lana menundukan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk meletakkan kertas itu kedalam timbangan.
Mata si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat kebawah. Ia menatap pelanggan yang ingin membayarkan kebutuhan siibu tadi sambil berucap," saya tidak percaya dengan apa yang aku lihat."
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukannya. Sipemilik toko menaruh belanjaan si ibu disisi timbangan satunya lagi. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga siibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan pemilik toko terus menumpuk pada timbangan, hingga tidak muat lagi. Sipemilik toko merasa jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena tidak tahan, Sipemilik toko diam-diam mengambil sobekan daftar belanja si ibu tadi. Dan ia pun terbelalak. Diatas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek " Ya Allah, Engkau Maha Tahu apa yang hamba perlukan, hamba hanya menyerahkan segalanya ke dalam genggaman tangan-Mu."
Si pemilik toko terdiam. Si ibu Lana berterima kasih kepadanya dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratis. Si pelanggan baik hati memberikan Lana tambahan uang satu juta kepadanya. Si pemilik toko kemudian mengecek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata tidak rusak. Ternyata memang hanya Allah lah yang tahu bobot sebuah doa.
Sumber : Mukjizat Doa Ibu karya Lidia Yurita.
Ibu memang sosok yang aku kagumi....
BalasHapusGda yg bisa memberi kasih syg sperti yang ibu berikan.....