Entahlah, seakan
hanya menatap hari-hari dengan kejenuhan. Begini begitu, begini dan
begitu...tak ada warna baru yang menyapa lembaran harianku.
Malam
berakhir, pagikan menyapa, lalu siang datang memanggil, sore pun hadir
menyambut, dan begitulah seterusnya. Semuanya berputar silih berganti,
tak kenal henti. Tak ada yang tahu kapan pemberhentian hakiki itukan
datang, menghentikan setiap perputaran yang terjadi di seontoro alam.
Kini
mencoba membuka ruang intropeksi dalam diri, mengingat kembali
dentingan waktu yang telah dilewati. Berfikir, jujur dan tegas dalam
menyikapi jiwa ini. Kekalahan, kegagalan hanyalah lahir dari sebuah
kesalahan dalam diri sendiri. Sekaligus menguatkan, jika manusia
hanyalah makhluk "lemah" tak berdaya. Yang hanya bisa meminta kepada
Tuhannya, minta minta dan meminta. Dan seperti itulah hakekat dirinya.
Kamis, 05 Januari 2012
Sabar Berbuah Cinta
Hidup tak pernah lepas dari cobaan, penuh
dengan lika-liku permasalahan. Karenanya seorang mukmin dituntut untuk menjadi
pribadi yang penyabar. Sikap itu lahir dari pancaran keshalehan, buah dari kekuatan
iman. Ibarat sebuah pohon yang subur, ia akan membagikan kelezatan buahnya
kepada orang yang memetiknya. Begitu pula halnya dengan seorang mukmin.
Akhlaknya mulia, tutur katanya bijak, penampilannya sederhana dan segala
tugasnya ia selesaikan sebaik-baiknya, hanya kepada Rabbnya ia berharap semata.
Mereka itulah yang layak meraskan indahnya
surga, karena tidaklah jannah itu disiapkan, melainkan untuk mereka yang
baik budi pekertinya. Malaikatpun menyapanya di gerbang keabadian,
“Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian, berbahagialah! Maka masukilah surga
ini, sedang kalian kekal di dalamnya”.(QS. Az Zumar: 73)
Kisah Cinta Sayyidina Ali dan Sayyidah Fathimah Azzahra : The Greatest Love Story Ever
Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun.
Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah
sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan
kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya
pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut
unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar
perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya
dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah
Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis
cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka
Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang
Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu
berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk
menimpali. Mengagumkan!
Rabu, 04 Januari 2012
MENIKAH BUKAN UNJUK PRESTASI
Seorang muslimah dengan berkaca-kaca bercerita kepada saya bahwa ia ingin segera
menikah. Masalah itu begitu berat membebani pikirannya bahkan mempengaruhi ibadahnya.
Ia menjadi tidak tenang, shalat tidak khusyu', juga sulit tidur. Kondisi fisiknya
tentu jadi ikut terpengaruh.
Saya sedih mendengar curhatnya. Saya juga mencoba memahami perasaannya. Tapi
wajarkah jika hal ini mengacaukan segalanya?
Ketika kuliah saya berharap bisa menikah maksimal usia 25 tahun. Namun Allah
swt baru memberikan jodoh saat usia saya 27 tahun. Meski 'hanya' 2 tahun menanti,
masa itu nyatanya tidaklah dapat dikatakan sebentar untuk menguji kesabaran
jika tanpa ketegaran, rasa percaya diri, bebas dari prasangka dan perasaan tertekan.
Satu hal yang membuat saya selalu merasa bersyukur saat itu adalah, Allah menolong
saya tetap memiliki obsesi dan berkarya.
BUTA CINTA : Sesat Di Dunia, Merana Di Akhirat
Oleh : Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhani
Di Sebuah Taman Kota Metropolitan......
Para pekerja yang sibuk membersihkan kawasan taman
rekreasi gempar. Raungan bunyi ambulan begitu mengejutkan ketika pagi
yang masih terlalu awal ini. Kelihatan beberapa petugas kesehatan begitu
sibuk memberi pertolongan kepada sepasang muda-mudi yang terperangkap
di dalam sebuah Rel Kereta API di Kota tersebut. Naas bagi pasangan
merpati dua sejoli itu, malaikat maut telah mencabut nyawa mereka dalam
keadaan yang sungguh tragis dan memilukan.
Do'a dikala ragu akan dirinya
Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Selasa, 03 Januari 2012
Amal Perbuatan Yang Memudahkan Menyeberangi Jembatan Neraka
Sebagaimana
sudah kita ketahui setiap Ahli Tauhid sebelum berhak mencapai pintu
gerbang surga diharuskan melewati ujian berat yaitu menyeberangi
jembatan yang membentang di atas Neraka Jahannam. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam melukiskan
jembatan itu sebagai lebih tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam
dari sebilah pedang. Ada mereka yang sukses menyeberanginya, ada yang
sukses namun terluka kena sabetan duri-duri dan besi-besi kait yang
merobek sebagian anggota tubuhnya sementara ada yang gagal sehingga
terjatuh dan terjerembab dengan wajahnya terlebih dahulu masuk ke dalam
api menyala-nyala Neraka Jahannam.
وَلِجَهَنَّمَ
جِسْرٌ أَدَقُّ مِنْ الشَّعْرِ وَأَحَدُّ مِنْ السَّيْفِ عَلَيْهِ
كَلَالِيبُ وَحَسَكٌ يَأْخُذُونَ مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَالنَّاسُ عَلَيْهِ
كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ
وَالرِّكَابِ وَالْمَلَائِكَةُ يَقُولُونَ رَبِّ سَلِّمْ رَبِّ سَلِّمْ
فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَمَخْدُوشٌ مُسَلَّمٌ وَمُكَوَّرٌ فِي النَّارِ عَلَى
وَجْهِهِ
“Dan
Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan
lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan
duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia
di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang
laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang
berlari kencang dan ada yang laksana onta berjalan. Dan para malaikat
berkata: ”Rabbi sallim. Rabbi sallim.” ( ”Ya Allah, selamatkanlah.
Selamatkanlah.”) Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu
diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya.”
(HR Ahmad 23649)
Tempurung Buat Ibu Dan Bapak
Tadinya mereka tidak terlalu rusuh dengan kehadiran ibu tua itu.
Sebagai seorang anak yang merasa dilahirkan dari rahim ibunya, Hasan
tidak tega membiarkan ibunya hidup terpisah semenjak bapak Hasan
meninggal. Istrinya juga tidak keberatan, apalagi perempuan itu
merasakan sangat besar kegunaan mertuanya di rumah. Ibu itu masih bisa
membantu-bantu pekerjaan rumah tangganya sehingga tertolong sedikit
meskipun ia tidak punya pembantu.
Namun semenjak hamilnya makin besar dan dilihatnya si ibu mertua tambah parah batuknya, dadanya kian kempis dan pernah memuntahkan darah, Nazulah mulai bingung. Kalau ibu yang sakit paru-paru itu tidak segera diungsikan, maka ia khawatir penyakitnya akan menular dan membahayakan anaknya yang bakal lahir.
Namun semenjak hamilnya makin besar dan dilihatnya si ibu mertua tambah parah batuknya, dadanya kian kempis dan pernah memuntahkan darah, Nazulah mulai bingung. Kalau ibu yang sakit paru-paru itu tidak segera diungsikan, maka ia khawatir penyakitnya akan menular dan membahayakan anaknya yang bakal lahir.
Kisah Bidadari Assyura
Athiah bin Khalaf adalah seorang saudagar Mesir terkenal. Semula ia
kaya raya, namun belakangan jatuh pailit. Satu-satunya kekayaan yang
masih tertinggal padanya adalah sepasang busana yang dikenakannya.
Pada Asyura, 10 muharram, Athiah bin Khalaf menunaikan shalat subuh di masjid Amru bin Ash. Ketika ia sedang duduk sendirian disalah satu sudut masjid, datanglah seorang ibu bersama beberapa orang anak yang masih kecil-kecil.
“ Tuan, tolong lepaskanlah aku dan anak-anakku dari kesulitan hidup. Suamiku telah meninggal tanpa mewariskan apa-apa. Pekerjaan meminta-minta baru aku lakukan sekali ini. Aku juga keluar rumah karena terpaksa. Tolonglah tuan.”
Pada Asyura, 10 muharram, Athiah bin Khalaf menunaikan shalat subuh di masjid Amru bin Ash. Ketika ia sedang duduk sendirian disalah satu sudut masjid, datanglah seorang ibu bersama beberapa orang anak yang masih kecil-kecil.
“ Tuan, tolong lepaskanlah aku dan anak-anakku dari kesulitan hidup. Suamiku telah meninggal tanpa mewariskan apa-apa. Pekerjaan meminta-minta baru aku lakukan sekali ini. Aku juga keluar rumah karena terpaksa. Tolonglah tuan.”
Senin, 02 Januari 2012
Cinta Sejati Dalam Islam
Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke
zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu
‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.
Minggu, 01 Januari 2012
“Tahun Baru Masehi”, Dalam Pandangan Islam dan Sejarahnya
TAK terasa waktu terus berlalu dan kita sampai di penghujung tahun. Hari ini kita telah berada di tahun2012 dan telah meninggalkan tahun2011.Semalam tidak saja dibelahan bumi lain seperti di Eropa dan Amerika, masyarakat kita juga sibuk dan sangat menanti-nantikan malam pergantian tahun tersebut.
Berbeda halnya dengan pergantian tahun baru hijriah, banyak masyarakat yang tidak merayakannya, bahkan sekadar tah u saja mereka mungkin tidak. Memang perayaan tahun baru hijriah tidak dituntut untuk merayakannya dengan menyalakan kembang api, meniup terompet, ataupun kumpul di pusat kota dengan tujuan yang tidak jelas. Tetapi lebih kepada bagaimana memaknainya.
Taubat Menurut Imam Ghazali
Taubat seperti dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya "Ihya ulumuddin" adalah sebuah makna yang terdiri dari tiga unsur: ilmu, hal dan amal. Ilmu adalah unsur yang pertama, kemudian yang kedua hal, dan ketiga amal.
Ia berkata: yang pertama mewajibkan yang kedua, dan yang kedua mewajibkan yang ketiga. Berlangsung sesuai dengan hukum (ketentuan) Allah SWT yang berlangsung dalam kerajaan dan malakut-Nya.
Ia berkata: yang pertama mewajibkan yang kedua, dan yang kedua mewajibkan yang ketiga. Berlangsung sesuai dengan hukum (ketentuan) Allah SWT yang berlangsung dalam kerajaan dan malakut-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)